Seputar Studio Alam Gamplong
Kokoroto Travel - Studio Gamplong termasuk jadi tujuan wisata baru di Yogyakarta. Ruang ini barusan diresmikan pada 2018 lalu oleh Presiden RI, Joko Widodo. Kenapa tujuan ini harus kalian datangi saat sedang berekreasi ke Yogyakarta? Inilah keunikan-keunikannya. Tampilkan tiruan Indonesia pada tahun 1600an. Studio Gamplong Yogyakarta banyak disukai pengunjung untuk jadikan spot photo. Baik sebatas koleksi pribadi atau kepentingan spesial seperti pre-wedding, buku tahunan, serta semacamnya
Sampai sekarang, pengunjung cuma dipakai ongkos seikhlasnya untuk masuk ruang. Tetapi, buat pemakai camera tidak hanya HP, butuh merogoh kocek Rp.10.000,-. Sedang untuk kepentingan spesial, dibutuhkan biaya-biaya lain dan izin dari pengurus. Walau demikian, harga itu termasuk worth it, sebab banyak spot photo yang bisa didapati. Studio ini menyuguhkan empat ruang bertopik spesial dengan keseluruhan luas seputar 2 hektar. Tidak ada pintu penting, jadi pengunjung bebas pilih ruang mana yang akan didatangi terlebih dulu.
1. Tempat syuting film Sultan Agung: The Untold Love Story
Bila kalian telah melihat film garapan sutradara Hanung Bramantyo yang menceritakan Sultan Agung sang pahlawan bangsa, karena itu kalian tidak merasakan asing waktu berkunjung ke Studio Gamplong. Bagaimana tidak? Studio ini memang dibuat dengan spesial jadi set tempat film itu. Sesudah syuting selesai, Studio Gamplong dihibahkan pada pemda untuk dirawat. Serta digunakan jadi tujuan wisata baru di Yogyakarta.
2. Tidak ada ticket masuk. Cuma dana seikhlasnya untuk membantu perawatan disana
Waktu masuk lokasi ini, kalian akan disuguhi papan info jika ongkos diambil selayaknya. Pengunjung dapat bebas memberikan sumbangan dana perawatan serta keamanan tujuan wisata itu. Eits, tetapi jangan semaunya ya. Masih berikan dana yang patut. Sebab kalian akan temukan banyak spot photo di Studio Gamplong. Oh ya, buat wisatawan yang bawa camera tidak hanya HP akan dipakai ongkos penambahan sebesar Rp10.000 per kamera. Sedang untuk acara photo spesial seperti pengambilan foto, pre-wedding, dan lain-lain akan dipakai ongkos spesial yang tercantum pada meja register.
3. Terdiri jadi beberapa lokasi
Studio Gamplong mempunyai empat lokasi berlainan. Lokasi pertama ialah tiruan perkotaan. Daerah ini sering dipanggil “Mini Holywood” sebab bangunannya yang mirip simbol perfilman dunia itu. Lokasi setelah itu perkampungan kotor. Ruang ini kelihatan seperti riil, dengan di dukung beberapa property yang sesuai dengan. Seperti baju-baju yang dijemur di muka rumah, sepatu kedaluwarsa, jembatan di atas kali kotor, serta masih banyak. Tiruan desa adalah lokasi seterusnya. Tampilkan beberapa perlengkapan tradisionil seperti lesung, gerobak, serta padi kering. Benar-benar mempresentasikan desa-desa yang berada di wilayah Jogja-Jawa Tengah. Diluar itu, ada banyak tiruan lain yaitu istana serta pendopo yang memvisualisasikan keraton pada film Sultan Agung.
4. Menyiapkan warung makan tradisionil ala Jawa
Sesudah berkeliling-keliling Studio Gamplong, pengunjung dapat nikmati sajian tradisionil ala Jogja dengan berkunjung ke warung makan yang ada. Warung ini menyiapkan beberapa makanan tradisionil Jogja seperti sayur asem, sayur lodeh, telur goreng, bakwan jagung, pisang goreng, mendoan, dan lain-lain. Tidak itu saja, bangunan seputar yang disebut tiruan desa benar-benar tunjukkan nuansa yang 'Jogja' sekali, deh. Untuk harga, tidak butuh disangsikan. Harga-harga makanan termasuk dapat dijangkau. Pengunjung bisa makan dengan kenyang tanpa ada butuh menangisi isi dompet.
5. Wisata Memakai Kereta
Kereta yang dipakai jadi property syuting bisa dinaiki, lho. Dengan merogoh kocek sebesar Rp.5.000,-, pengunjung akan dibawa lihat panorama “Mini Holywood”. Sebelum memakai kereta, calon penumpang harus beli ticket di loket yang ada yang terdapat di tiruan stasiun.
Komentar
Posting Komentar